Minggu, 13 Januari 2013

Objek wisata pantai panjang





Pantai ini pertama kali dikenal dengan nama pantai panjang dan pantai nala. terletak di bagian barat Kota Bengkulu sekitar 3 km dari pusat kota.
Pantai berpasir putih dengan kerindangan pohon cemara laut sepanjang 7 km sangat ideal untuk rekreasi, menyaksikan mata hari terbenam dan
aktivitas olah raga seperti voli pantai, jogging, sepeda pantai, berenang dan memancing.
Juga tersedia Lapangan Golf dengan perpaduan keindahan panorama alam, muara sungai dan pantai, disepanjang pantai ini tersedia berbagai fasilitas seperti hotel berbintang, cottage, restorant, café, diskotik,karaoke,singing hall/live music,bilyard. Pemerintah menjadikan pantai ini sebagai daya tarik utama berkelas dunia dengan pembangunan berbagai fasilitas penunjang antara lain joging track, sport centre, marina, jalan dua jalur, pembangunann tower View, Mess Pemda dengan standar Bintang, Sunset Deck, Jembatan Penghubung dengan Taman Wsata Alam.




Objek Wisata Tapak paderi




Objek Wisata Tapak Paderi Bengkulu adalah salah satu objek wisata andalan kota Bengkulu yang patut dijadikan salah satu tujuan berwisata di Kota Bengkulu. Pantai Tapak Paderi dapat ditempuh kurang lebih hanya 10 menit dari pusat Kota Bengkulu.
Pantai ini berada di antara Pantai Panjang dan Pantai Jakat Kota Bengkulu dan bisa terhubung langsung dengan kedua pantai tersebut baik melalui jalur laut, darat, dan udara.
Sejak zaman pendudukan Inggris di nusantara, di daerah sekitar Pantai Tapak Paderi dijadikan daerah pusat kota di Bengkulu pada saat itu.

Di pinggir pantai ini juga, Pemerintah Inggris pada zaman pendudukan membangun sebuah benteng pertahanan dan juga pusat pemerintahan yang dinamakan Benteng Marlborough atas instruksi Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffless. Di pantai ini juga, terdapat China Town atau Kampung Cina yang merefleksikan kehidupan pada zaman pendudukan dahulu dan merupakan daerah pusat kota pada waktu itu.
Pantai Tapak Paderi memiliki pesona alam yang luar bisa, terutama pada saat matahari terbenam. Anda dapat menikmati suasana sunset yang romantis sambil menikmati jajanan jagung bakar. Anda juga dapat menikmati pemandangan di sekitar pantai dari tengah danau buatan yang terletak di pinggir pantai dengan menggunakan perahu yang memang disediakan di tempat ini.

Kelebihan Pantai Tapak Paderi Bengkulu:

1. Memiliki panorama alam yang luar biasa

2. Merupakan objek wisata yang penuh dengan sejarah masa lalu karena di daerah pantai ini memiliki banyak cerita masa penjajahan terutama masa penjajahan Inggris.

3. Terletak tidak jauh dari pusat Kota Bengkulu.

4. Berada di lokasi yang strategis baik dari jalur darat maupun laut serta terhubung langsung dengan Pantai Panjang dan Pantai Jakat Bengkulu.

Objek wisata tapak paderi ini merupakan objek wisata yang komplit, penggabungan wisata sejarah dan Wisata pantai menjadikan objek wisata ini menjadi andalan Wisata Bengkulu.

Objek Wisata Sejarah Fort marlborough





Objek Wisata Bengkulu Fort marlborough. Setelah lebih kurang 140 tahun Pemerintah Inggris berada di Bengkulu, mereka banyak meninggalkan "warisan" peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah Benteng Marlborough. Benteng Marlborough merupakan bangunan kokoh peninggalan Inggris yang dibangun pada 1713 hingga 1719 pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Collet.
Nama benteng ini menggunakan nama seorang bangsawan dan pahlawan Inggris, yaitu John Churchil, Duke of Marlborough I. Benteng ini tergolong terbesar di kawasan Asia.
Peninggalan sejarah ini memiliki daya tarik yang besar karena kelangkaannya.
Benteng ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kolonial Inggris yang menguasai Propinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun (1685-1825).
Sehingga benteng ini pun masih memiliki bentuk yang sesuai dengan desain asli bangunan abad ke-17. Sungguh merupakan daya tarik yang jarang ditemukan di tempat lain.
Situs kawasan Benteng Marlborough ini berada dalam satu kawasan dengan objek wisata alam pantai, yaitu Pantai Tapak Paderi. Sehingga memberikan perpaduan objek wisata alam dan budaya. Kelengkapan kawasan ini sebagai objek wisata menjadi potensi besar untuk dapat menjadi objek wisata unggulan bagi Kota Bengkulu.
Benteng Marlborough sejak mulai dibangun telah memegang fungsi strategis di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Potensi kesejarahan yang demikian merupakan komoditi penelitian yang menarik. Potensi ini memiliki nilai yang besar dalam memperkaya kajian keilmuan.

John Bastin dalam bukunya yang berjudul: The British in West Sumatera (1685-1825) A Selection Documents with An Introduction. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1965., banyak memberikan informasi tentang kejadian-kejadian di sekitar Benteng Marlborough.
Bahkan yang lebih menarik adalah digunakannya dokumen-dokumen resmi dari pemerintah Inggris yang berpusat di Benteng Malborough, termasuk dokumen yang disebut SFR (Sumatera Factory Record). Karya pustaka ini dapat menjadi sumber informasi yang mampu memberikan daya tarik kepada wisatawan mancanegara maupun nusantara.
Seperti salah satu informasi dari John Bastin yang menarik bahwa Benteng Marlborough pernah ditinggalkan oleh pemerintah Inggris selama hampir lima tahun, yaitu pada 1719-1724. Tentu saja ini menarik untuk diketahui lebih lanjut, tentang siapa yang menguasai Benteng Marlborough selama tahun 1719-1724, dan apa yang sebenarnya terjadi selama lima tahun tersebut.

Informasi tersebut tentu mengandung nilai sejarah yang tinggi dan merupakan sumber keilmuan yang berharga. Sebagai peninggalan sejarah yang penuh potensi keilmuan, Benteng Marlborough telah memiliki segmen pasar tersendiri, yaitu para pelajar dan mahasiswa.

Pada 1712 Yoseph Collet diangkat menjadi Deputi Gubernur, ia meminta izin untuk menggantikan benteng York dan membangun satu benteng baru di atas karang, satu bukit kecil yang menghadap ke laut sekitar 2 Km dari benteng York.
Pada 1714 dimulailah pembangunannya dan selesai pada tahun 1718. Yoseph Colet menyebutnya benteng "Malborough" yang merupakan Duke Of Malborough pertama yang diangkat menjadi pahlawan nasional setelah ia memenangkan sejumlah pertempuran melawan Perancis dan musuh-musuh lainnya.
Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles pada 1818-1824 Bengkulu menjadi terkenal. Pada 1825 Inggris yang menguasai Bengkulu melakukan tukar menukar dengan Belanda yang menguasai Malaysia dan Singapura.
Belanda selanjutnya menempati benteng Malborough sampai perang dunia II yang pada akhirnya semua wilayah Sumatera diduduki tentara Jepang sampai Jepang menyerah kalah pada 1945. Setelah kemerdekaan RI tahun 1945 benteng tersebut digunakan oleh TNI dan polisi sampai tahun 1970.

Setelah kemerdekaan RI Bengkulu merupakan salah satu Keresidenan di Provinsi Sumatera Selatan, baru pada tahun 1968 Bengkulu terwujud menjadi Provinsi yang berdiri sendiri dan lepas dari Provinsi Sumatera Selatan.

Apa saja yang ditawarkan kepada pengunjung objek wisata ini?
Para pengunjung dapat melihat kebesaran kekuatan penjajah kolonial di masanya dengan bangunan benteng yang besar dan masih terjaga kelengkapannya ini.
Kemudian menikmati panorama laut dari salah satu sisi benteng yang memang indah di sore hari, untuk penginapan para wisatawan tidak perlu susah-susah lagi, karena terdapat hotel dan penginapan di radius maksimal 1 km dari benteng ini.



Objek wisata Danau Dendam tak sudah


Objek wisata Danau Dendam tak sudah, Nama danau ini memang terasa aneh, menyeramkan dan belum seakrab danau-danau besar, seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat dan Danau Ranau di Lampung.
Namun pesona Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Bengkulu ini tidak kalah indah dan eksotik.
Memang, saat ini belum banyak wisatawan yang mengenal danau yang hanya berjarak sekitar 6 km dari pusat Kota Bengkulu itu.
Danau ini juga memiliki berbagai flora unik, yakni anggrek Pensil (vanda hookeriana), yang diyakini hanya tumbuh di kawasan ini. Flora unik yang lain adalah anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, ambacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis dan sikeduduk. Panorama di kawasan danau juga sangat indah. Sejauh mata memadang, pengunjung akan dimanja lanskap Bukit Barisan yang membiru dan terlihat sayup-sayup di kejauhan. Di seputar danau kini menjadi kawasan cagar alam karena menjadi plasma nuftah bagi anggrek pensil. Juga ditemukan berbagai fauna seperti kera ekor panjang, lutung, burung kutilang, babi hutan, ular phyton, siamang, siput dan berbagai jenis ikan termasuk ikan langka seperti kebakung dan palau.
Ketinggian kawasan ini dari permukaan laut kurang lebih 15 meter. Bentukan lahan dari batuan yang menyusun kawasan terdiri dari batuan neogin (Pliosin dan Miosin). Di kawasan danau, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan alam berupa permukaan danau yang terlihat kemerahan ditimpa sang surya menjelang beranjak keperaduannya. Atraksi matahari terbit disertai udara pagi yang bersih serta semburat warna merah di permukaan danau menjelang malam sangat ideal bila diabadikan dari lensa kamera. Keasrian danau serta lingkungan cagar alam yang luas merupakan potensi bagi wisatawan minat khusus untuk melakukan pendidikan dan penelitian. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa berperahu dan menggunakan rakit ke seluruh penjuru danau, dan memancing. Beberapa warga di seputar danau menyediakan pondok-pondok yang menawarkan berbagai jenis makanan seperti jagung bakar dan kelapa muda. Beberapa makanan khas Bengkulu seperti perut punai, lempuk dan kue tat juga bisa dibeli di sekitar lokasi.

Objek Wisata Pulau tikus

Objek Wisata Pulau tikus adalah pulau karang kecil yang terletak di sebelah barat kota Bengkulu. Pada masa dahulu pulau ini merupakan tempat kapal-kapal berlabuh untuk berlindung dari hantaman badai ombak laut Samudra Indonesia. Ukuran pulau ini sekitar 60 x 100 meter dan di sini juga terdapat menara mercusuar.
Di sekitar pulau ini terdapat batu-batu karang  yang dihuni oleh berbagai jenis ikan dan sangat potensial sebagai wisata laut dengan aktivitas memancing, menyelam, dan snorking. Untuk mencapai pulau ini dapat ditempuh menggunakan kapal nelayan sekitar 30 menit dari pelabuhan lama Bengkulu ( pantai tapak paderi )
Potensi fauna di kawasan ini terdapat ekosistem karang dan biota laut, jenis karang yang ada di kawasan tersebut yaitu acroporase, poriter, fungia, pociIIopora, montipora, sarcophiton.
Untuk jenis satwa dan biota laut, di antaranya ikan-ikan, karang, kepiting dan udang, di sepanjang pantai Pulau Tikus terdapat pantai pasir putih yang pada malam hari menjadi lokasi penyu sisik (eretmocheIys imbricata) dan penyu hijau (cheloma mydas) naik ke darat untuk bertelur.

Ada beberapa jenis burung yang dapat dilihat di kawasan tersebut yaitu burung bangau hitam (egresa sacra), burung dara laut (duluca bicolor), burung kwak maling (nytcicuray sp) dan burung pecuk padi (polocrocoray sulsinostris). Sedangkan flora yang dominan tumbuh yaitu nyampiung (caiophylum inophylum), waru, ketapang (terminalia cetapa), kelapa (cocos nucifera Sp) dan lain-lain.